Selasa, 29 September 2015

Unsur - unsur kalimat dan fungsi, pola dan macam"nya

Berdasarkan Unsur Kalimat

 

Kalimat yang dilihat dari unsur kalimatnya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
  • Kalimat Lengkap adalah kalimat yang setidaknya masih memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Kalimat majas juga bisa dikategorikan sebagai kalimat lengkap.
Contoh :
Kami membersihkan kelas bersama-sama.
  • Kalimat Tak Lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna. Kalimat dengan bentuk tidak sempurna kadang hanya berupa sebuah subjek saja, atau sebuah predikat, bahkan ada yang hanya berupa objeknya saja atau keterangannya saja. Kalimat tidak lengkap ini sering dipakai untuk kalimat semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan, dan kekaguman.
Contoh:
Selamat siang!
Tegakkan disiplin.
Tutup pintu itu!
Kenapa diam?
Ayo, berangkat!
Terima kasih.
Wah, sangat cantik!
Jangan dilempar!
Hai!
Astaga, indahnya!

Berdasarkan Isi atau Fungsinya

Kalimat Perintah adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah dalam bentuk lisan biasanya diakhiri dengan intonasi yang tinggi, sedangkan pada bentuk tulisan kalimat ini akan diakhiri dengan tanda seru (!).

Beberapa bentuk kalimat perintah :
  1. Kalimat Perintah Permintaan, contoh: Tolong, tutup pintu itu!
  2. Kalimat Perintah Larangan, contoh: Jangan membuang sampah sembarangan!
  3. Kalimat Perintah Ajakan, contoh: Marilah kita bersama-sama melestarikan kebudayaan Indonesia!
  • Kalimat Berita adalah kalimat yang isinya mengabarkan atau menginformasikan sesuatu. Dalam penulisannya kalimat ini diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya kalimat ini akan diakhiri dengan intonasi yang menurun. Biasanya kalimat berita akan berakhir dengan pemberian tanggapan dari pihak yang mendengar kalimat berita ini.
Beberapa bentuk kalimat berita:
  1. Kalimat Berita Kepastian, contoh: Kita akan berangkat ke bandara besok siang.
  2. Kalimat Berita Pengingkaran, contoh: Saya tidak akan menghadiri rapat hari ini.
  3. Kalimat Berita Kesangsiang, contoh: Guru itu kemungkinan tidak memiliki kinerja yang baik.
  4. Kalimat Berita Bentuk Lain, contoh: Saya tidak tahu kenapa orang itu selalu datang ke rumah kami.
  • Kalimat Tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, biasanya kalimat ini akan diakhiri dengan pemberian tanda tanya (?). Kata Tanya yang sering digunakan untuk membuat kalimat Tanya ini ialah bagaimana, dimana, kemana, kapan, berapa, siapa, mengapa.
Contoh:
Bagaimana pemerintah menyelesaikan krisis ekonomi saat ini?
Dimana peristiwa itu terjadi?
Kemana korban bencana alam itu diungsikan?
Kapan mereka akan menyerahkan tugas perkuliahan itu?
Berapa banyak dana yang sudah terkumpul?
Siapa yang akan terpilih menjadi ketua pelaksana di acara tersebut?
Mengapa orang-orang itu berhamburan pergi keluar gedung?
  • Kalimat Seruan adalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan. Dalam pelafalan biasanya ditandai dengan intonasi yang tinggi, sedangkan dalam penulisannya kalimat seruan akan diakhiri dengan tanda seru (!) atau tanda titik (.).
Contoh :
Wah, indah sekali pemandangan itu!

Berdasarkan Pola Subjek - Predikat

Kalimat yang dilihat dari struktur Subjek & Predikatnya dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
  • Kalimat Inversi
Kalimat Inversi ini dicirikan dengan adanya kata predikat yang mendahului kata subjek. Kalimat versi biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna. Kata yang pertama kali muncul pada kalimat versi merupakan tolak ukur yang akan mempengaruhi makna kalimat, bahkan kata itu pula yang akan menimbulkan suatu kesan pada pendengarnya.
Contoh:
Bawa buku itu kemari!
Keterangan:
Bawa = Predikat
buku itu kemari! = Subjek
  • Kalimat Versi
Kalimat Versi merupakan kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat dasar Bahasa Indonesia (S-P-O-K).
Contoh:
¤ Kami membeli peralatan sekolah di toko itu.
Keterangan:
Kami = Subjek
membeli = Predikat
peralatan sekolah = Objek
di toko itu = Keterangan
¤ Tukang itu sedang membuat pondasi rumah.
Keterangan:
Tukang itu = Subjek
sedang membuat = Predikat
pondasi rumah = Objek
¤ Barang-barang ini akan dijual di pasar.
Keterangan:
Barang-barang ini = Subjek
akan dijual = Predikat
di pasar = Keterangan

Jenis-jenis atau macam - macam  Kalimat

Berdasarkan Pengucapan

 

  • Kalimat Langsung ialah kalimat yang secara cermat menirukan suara orang lain. Cirinya adalah 2 tanda petik ("..."), kalimat langsung tidak hanya berupa kalimat pernyataan tapi juga dapat berupa kalimat perintah dan kalimat tanya.
Contoh:
Kalimat Pernyataan
" Ayah senang akhirnya kamu lulus ujian ini. " kata Ayah;
Rima mengatakan, " Rama berusahalah dipertandingan nanti. "
Kalimat Perintah
Ibu berkata, " Budi tutup pintu itu. "
Kalimat Tanya
" Siapa yang membuat prakarya itu? ", Tanya Pak guru
  • Kalimat Tak Langsung ialah kalimat yang mengalami perubahan dari kalimat langsung yang menggunakan tanda petik, ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik.
Contoh:
Ayah berkata kalau dia senang saya lulus ujian.
Rima mengatakan kepada Rama untuk berusaha dalam pertandingan nanti.
Ibu meminta saya menutup pintu itu.
 sumber: https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:kalimat#Jenis-jenis_Kalimat


http://myblogmuhammadfajar.blogspot.co.id/
http://studentsite.gunadarma.ac.id/index.php/default/index