Berdasarkan Unsur Kalimat
Kalimat yang dilihat dari unsur kalimatnya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
- Kalimat Lengkap adalah kalimat yang setidaknya masih memiliki
sebuah subjek dan sebuah predikat. Kalimat majas juga bisa
dikategorikan sebagai kalimat lengkap.
- Contoh :
- Kami membersihkan kelas bersama-sama.
- Kalimat Tak Lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna.
Kalimat dengan bentuk tidak sempurna kadang hanya berupa sebuah subjek
saja, atau sebuah predikat, bahkan ada yang hanya berupa objeknya saja
atau keterangannya saja. Kalimat tidak lengkap ini sering dipakai untuk
kalimat semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan,
larangan, sapaan, dan kekaguman.
- Contoh:
- Selamat siang!
- Tegakkan disiplin.
- Tutup pintu itu!
- Kenapa diam?
- Ayo, berangkat!
- Terima kasih.
- Wah, sangat cantik!
- Jangan dilempar!
- Hai!
- Astaga, indahnya!
Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat Perintah adalah kalimat yang bertujuan untuk
memberikan perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat
perintah dalam bentuk lisan biasanya diakhiri dengan intonasi yang
tinggi, sedangkan pada bentuk tulisan kalimat ini akan diakhiri dengan
tanda seru (!).
Beberapa bentuk kalimat perintah :
- Kalimat Perintah Permintaan, contoh: Tolong, tutup pintu itu!
- Kalimat Perintah Larangan, contoh: Jangan membuang sampah sembarangan!
- Kalimat Perintah Ajakan, contoh: Marilah kita bersama-sama melestarikan kebudayaan Indonesia!
- Kalimat Berita adalah kalimat yang isinya mengabarkan atau
menginformasikan sesuatu. Dalam penulisannya kalimat ini diakhiri dengan
tanda titik (.) dan dalam pelafalannya kalimat ini akan diakhiri dengan
intonasi yang menurun. Biasanya kalimat berita akan berakhir dengan
pemberian tanggapan dari pihak yang mendengar kalimat berita ini.
- Beberapa bentuk kalimat berita:
- Kalimat Berita Kepastian, contoh: Kita akan berangkat ke bandara besok siang.
- Kalimat Berita Pengingkaran, contoh: Saya tidak akan menghadiri rapat hari ini.
- Kalimat Berita Kesangsiang, contoh: Guru itu kemungkinan tidak memiliki kinerja yang baik.
- Kalimat Berita Bentuk Lain, contoh: Saya tidak tahu kenapa orang itu selalu datang ke rumah kami.
- Kalimat Tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi, biasanya kalimat ini akan diakhiri dengan pemberian tanda
tanya (?). Kata Tanya yang sering digunakan untuk membuat kalimat Tanya
ini ialah bagaimana, dimana, kemana, kapan, berapa, siapa, mengapa.
- Contoh:
- Bagaimana pemerintah menyelesaikan krisis ekonomi saat ini?
- Dimana peristiwa itu terjadi?
- Kemana korban bencana alam itu diungsikan?
- Kapan mereka akan menyerahkan tugas perkuliahan itu?
- Berapa banyak dana yang sudah terkumpul?
- Siapa yang akan terpilih menjadi ketua pelaksana di acara tersebut?
- Mengapa orang-orang itu berhamburan pergi keluar gedung?
- Kalimat Seruan adalah kalimat yang dipakai untuk
mengungkapkan perasaan. Dalam pelafalan biasanya ditandai dengan
intonasi yang tinggi, sedangkan dalam penulisannya kalimat seruan akan
diakhiri dengan tanda seru (!) atau tanda titik (.).
- Contoh :
- Wah, indah sekali pemandangan itu!
Berdasarkan Pola Subjek - Predikat
Kalimat yang dilihat dari struktur Subjek & Predikatnya dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Kalimat Inversi ini dicirikan dengan adanya kata predikat yang
mendahului kata subjek. Kalimat versi biasanya dipakai untuk penekanan
atau ketegasan makna. Kata yang pertama kali muncul pada kalimat versi
merupakan tolak ukur yang akan mempengaruhi makna kalimat, bahkan kata
itu pula yang akan menimbulkan suatu kesan pada pendengarnya.
- Contoh:
- Bawa buku itu kemari!
- Keterangan:
- Bawa = Predikat
- buku itu kemari! = Subjek
- Kalimat Versi merupakan kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat dasar Bahasa Indonesia (S-P-O-K).
- Contoh:
- ¤ Kami membeli peralatan sekolah di toko itu.
- Keterangan:
- Kami = Subjek
- membeli = Predikat
- peralatan sekolah = Objek
- di toko itu = Keterangan
- ¤ Tukang itu sedang membuat pondasi rumah.
- Keterangan:
- Tukang itu = Subjek
- sedang membuat = Predikat
- pondasi rumah = Objek
- ¤ Barang-barang ini akan dijual di pasar.
- Keterangan:
- Barang-barang ini = Subjek
- akan dijual = Predikat
- di pasar = Keterangan
Jenis-jenis atau macam - macam Kalimat
Berdasarkan Pengucapan
- Kalimat Langsung ialah kalimat yang secara cermat menirukan
suara orang lain. Cirinya adalah 2 tanda petik ("..."), kalimat langsung
tidak hanya berupa kalimat pernyataan tapi juga dapat berupa kalimat
perintah dan kalimat tanya.
- Contoh:
- Kalimat Pernyataan
- " Ayah senang akhirnya kamu lulus ujian ini. " kata Ayah;
- Rima mengatakan, " Rama berusahalah dipertandingan nanti. "
- Kalimat Perintah
- Ibu berkata, " Budi tutup pintu itu. "
- Kalimat Tanya
- " Siapa yang membuat prakarya itu? ", Tanya Pak guru
- Kalimat Tak Langsung ialah kalimat yang mengalami perubahan
dari kalimat langsung yang menggunakan tanda petik, ke bentuk berita
yang tidak menggunakan tanda petik.
- Contoh:
- Ayah berkata kalau dia senang saya lulus ujian.
- Rima mengatakan kepada Rama untuk berusaha dalam pertandingan nanti.
- Ibu meminta saya menutup pintu itu.
-
- sumber: https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:kalimat#Jenis-jenis_Kalimat
http://myblogmuhammadfajar.blogspot.co.id/
http://studentsite.gunadarma.ac.id/index.php/default/index
-
-